Selagi menunggu mendapat pekerjaan yang diinginkan, Alhamdulillah saya mempunyai kesempatan untuk mengisi waktu luang saya, sehingga bisa dibilang tidak terkena status ‘pengangguran’ hehehe. Sebab sebuah perusahaan Kontraktor bersedia untuk menampung saya untuk sementara waktu, kok mau ? ya iyalah orang perusahaan kontraktor punya sepupu, bisa dibilang perusahaan kontraktor ini adalah perusahaan keluarga (family business), karena hampir 99,9 % staff dan penggeraknya masih dalam lingkaran keluarga asal Gampong Rambong, Pidie (kampung kedua orang tua saya).
Tapi jangan tanya nama perusahaan tempat saya bekerja, karena kami memiliki 12 perusahaan resmi, baik yang bentuk PT, ataupun CV. Jangan heran, karena itulah yang terjadi di Aceh sekarang ini, satu orang bisa punya lebih dari satu perusahaan, semacam strategi untuk bisa ikut dalam berbagai tender proyek-proyek Rekonstrusi dan Rehabilitasi di Aceh yang saat ini sedang banyaaaaakkkkkkkkkkkkkkk banget !!
Memang itulah yang terjadi disini, semenjak pasca Tsunami, proyek-proyek Rekonstrusi dan Rehabilitasi seolah menjadi berkah yang luar biasa bagi para perusahaan kontraktror disini, hampir setiap hari ada saja tender proyek dari mulai ratusan juga, hingga milyaran rupiah. Perusahaan kontraktor baru pun banyak bermunculan, ada juga perusahaan fiktif yang hanya ingin mendapatkan dana awal dan setelah itu kabur entah kemana, atau ada juga perusahaan yang mengerjakan proyek hanya sekitar 1-2 bulan (untuk mengelabui seolah-olah bener2x mengerjakan) dan akhirnya proyek pun ditinggal begitu saja. Kalo begini yang kasihan adalah korban Tsunami karena akhirnya rumah bantuan yang dijanjikan pun tertunda, ini menyebabkan masih banyaknya korban Tsunami yang sampai saat ini masih tinggal di barak-barak pengungsian, jadi jangan bayangkan dana-dana bantuan kemanusian tidak bisa di korupsi !! Sadis ya !! Mereka-mereka itu biasa disebut Kontraktor ‘Nakal’.
Hampir semua proyek-proyek perusahaan kami didominasi proyek yang di keluarkan oleh BRR Aceh-Nias (Badan Rekonstruksi & Rehabilitasi Aceh-Nias) walaupun ada juga sebagian proyek yang berasal dari NGO tapi jumlahnya tidak banyak, dan sebagian besar proyek kami adalah pembangunan rumah bantuan untuk korban tsunami, sekali proyek bisa mengerjakan sekitar 50-200 rumah bantuan di satu daerah.
Kami juga banyak mendapat proyek pembangunan Puskesmas, Kantor-kantor pemerintah, dan mungkin yang paling unik kami pernah mendapatkan proyek Rehabilitasi Rumah Cut Nyak Dhin, walaupun sebenarnya rumah aslinya sudah sudah terbakar sejak jaman Belanda, jadi yang ada sekarang hanyalah bangunan baru yang masih berbentuk sama seperti dulu.
Untuk posisi awal saya mendapatkan tugas untuk mengerjakan laporan keuangan perusahaan, walaupun terkadang ikut juga membantu menyiapkan dokumen-dokumen tender, dan bahkan kadang-kadang suka diajak untuk mengunjungi lapangan, namun berhubung saya mempunyai pengetahuan sedikit tentang akuntansi dan juga merupakan jebolan Komputerisasi Akuntansi nya UBiNus, maka saya pun menamai posisi saya sendiri dengan “ Computerized Accounting Officer “ keren kan ?
Namun saya lebih suka jika apa yang saya lakukan disini dibilang belajar daripada bekerja, kenapa ? karena memang mengerjakan keuangan membuat saya belajar memahami bagaimana seluk beluk keuangan sebuah perusahaan kontraktor, ditambah lagi perkataan sepupu saya (direktur perusahaan), bahwa suatu saat kalo memang saya sudah menguasi seluk beluk perusahaan dan sudah cukup umur, bisa jadi nanti diangkat menjadi Direktur dari salah satu dari koleksi 12 perusahaan yang ada. Dan jangan lupa ini perusahaan keluarga lo !!
2 comments:
salam nih aku juga lagi belajar di perusahaan kontraktor juga (kalo gak dibilang kerja). namanya belajar gajinya ya kecil cukup untuk bayar biaya kuliah :)yg hampir selsai. oh ya saya juga lagi buat sistem akuntansi perusahaan proyek. dah nemu sistem tapi masih cari software yang murah dibawah satu juta agar sistem akuntansi yang saya susun sukses diimplementasikan. yang penting dalam sistem akuntansi proyek kan Modul Pengelolaan Project & Inventory Material. tapi sampe sekarang belum menemukan software murah kecuali software zahir accounting standar yg harga 6jt. ada referensi gak?.
Wah mirip-mirip ya... sy juga baru nih kerja di perusahaan kontraktor, ceritanya hampir sama dengan diatas.. memang seperti itu ...
Post a Comment