Friday, August 31, 2007

NIDJI batal Konser di Banda Aceh

Seinget saya, belum pernah sebelumnya Saya membahas tentang penerapan Syariat Islam di Aceh melalui Blog ini, mungkin bisa jadi, ini adalah posting perdana saya seputar penerapan Syariat Islam di Aceh, walaupun kalau di liat dari judulnya, sekilas tidak ada kaitannya dengan penerapan Syariat Islam disini.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya di berbagai media-media, minggu lalu sempat terjadi peristiwa yang cukup menghebohkan dan bahkan cukup menjadi headline-headline di berbagai media, kejadian itu adalah ketika Group Band yang sedang naik daun, “NIDJI”, gagal menggelar konser di Aceh.

Walaupun beritanya tergolong sudah agak ‘basi’, tapi berhubung banyak berita-berita yang berkembang lebih ke-arah penilaian yang terlalu menyudutkan Penerapan Syariat Islam di Aceh, dan juga seolah-olah menyudutkan Syariat Islam mencerminkan “Ekstrimisme”. Makanya melalui posting ini Saya coba untuk meluruskan sedikit wacana yang menurut saya agak-agak meruncing kepada ‘Anti’ Syariat Islam.

Ceritanya berawal ketika “Djarum Black” mengadakan konser “One Nation Concert 2007” dengan menghadirkan “NIDJI” sebagai bintang tamu utamanya featuring “Rebbeca”, “Repvblik”, serta Group Band “Kertas”. Konser yang diadakan di Taman Sri Ratu Safiatudin di Banda Aceh pada tanggal 25-26 Agustus 2007, pada akhirnya, pas hari ke-2 nya *Jadwal NIDJI manggung* harus dibatalkan, lantaran pencabutan izin mengadakan konser oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh.

Poster Konser “One Nation”
(klik gambarnya, untuk gambar besarnya)
*maaf ya.. fotonya pake blitz, jadi vokalisnya ngga jelas deh gambarnya*

Izin Konser di Aceh
Di Aceh, untuk mendapatkan izin menggelar konser, tidak cukup hanya mendapat izin dari Polda setempat, namun lebih dari itu, pihak penyelenggara juga harus mengantongi izin dari Dinas Kebudayaan, dan juga izin dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. Dan salah satu pasal dari syarat yang diberikan oleh MPU adalah pemisahan antara penonton Laki-laki dengan penonton Perempuan.

Pasal tersebutlah yang akhirnya dilanggar oleh pihak penyelenggara, Bunga Event Management (BEM), dimana pada hari pertama konser, pas di hari jadwalnya “Rebbeca” manggung *NIDJI tidak tampil*, pihak MPU kecewa dengan penyelenggaraan konser tersebut yang ternyata tidak ada pembatas antara penonton Laki-laki dengan Perempuan, yang memang sangat berbeda dengan konser-konser sebelumnya yang digelar di Aceh yang menggunakan pemisah.

Sebut saja konser duo RATU di Aceh beberapa tahun yang lalu, dimana ketika itu penontonnya dipisah, dan bukan hanya itu, ketika itu RATU pun mengenakan busana yang tergolong ‘agak’ sopan dan bahkan menggunakan ‘jilbab’. Selain itu konser SLANK feat Rafly, serta konser TOO PHAT yang baru-baru ini diselenggarakan disini juga mematuhi pasal pemisahan penonton tersebut.

Walaupun kalau kata si Okky (sepupu Saya), memang ketika konser SLANK feat Rafly serta konser TOO FHAT ada beberapa orang penonton yang akhirnya berbaur antara Perempuan dan Laki-laki, namun itu lebih dikarenakan faktor membludaknya penonton, tapi kalau dilihat dari pihak penyelenggara yang tetap menggunakan pembatas, dan berusaha agar penonton dapat berada pada pos-nya masing-masing, telah ‘cukup’ untuk dianggap ‘menghargai’ penerapan Syariat Islam di Aceh.

Tidak adanya pembatas ketika konser itulah yang akhirnya dianggap bahwa pihak penyelenggara dinilai tidak mematuhi aturan yang berlaku serta tidak menghormati penerapan Syariat Islam di Aceh, sehingga pihak MPU pun menarik izin untuk konser di Hari ke-Dua, dimana NIDJI dijadwalkan tampil.

Bukan cuma itu saja, bahkan menurut desas-desus yang berkembang di Masyarakat, ada dari pihak ‘oknum’ BEM yang ternyata malah kabur dan lari membawa uang hasil penjualan tiket, sehingga pihak NIDJI pun akhirnya harus menggunakan uangnya sendiri untuk urusan penginapan dan lain-lain selama di Aceh. Bukan hanya itu juga, pihak BEM pun ternyata juga mencatut nama SERAMBI (koran lokal) untuk dijadikan salah satu sponsor, padahal dari pihak SERAMBI sendiri merasa belum pernah ada perjanjian sebelumnya.

Begitu juga dari pihak NIDJI, yang terlihat memang kecewa kepada pihak EO yang tidak berkoordinasi dengan baik, daripada menyudutkan pihak MPU yang mencabut izin Konser, dan begitu juga dari tanggapan beberapa teman Saya yang juga ikut membeli tiket Konser NIDJI yang sangat kecewa ke pihak EO yang dinilai tidak menghargai peraturan-peraturan yang berlaku disini bahkan tidak dapat mengembalikkan tiketnya diganti dengan uang. Namun mereka tetap sangat mengharapkan nanti dikemudian hari "NIDJI" bisa kembali ke Aceh dan benar-benar menggelar konser tanpa ada perselisihan lagi, tentunya dengan penyelenggara (EO) yang lebih kompeten.

Nginap Di Kantor Polisi
Peristiwa yang pada akhirnya membuat sebagian kelompok masyakat melakukan aksi protes, telah membuat pihak Hotel “Hermes Palace” yang diinapi NIDJI merasa ketakutan akan terjadinya tindak ‘anarkis’, sehingga pihak Hotel menolak untuk memberikan kamarnya dijadikan tempat menginap untuk NIDJI, sehingga karena alasan keamaan, akhirnya NIDJI pun menginap di Kantor Polisi.

Walaupun harus menginap di Kantor Polisi, namun tampaknya, sikap baik yang dilakukan oleh Polisi Aceh, bisa membuat NIDJI tidak terlalu menampakkan kekecewaannya, bahkan kalau liat diberita, salah satu personel NIDJI (Giring) malah memberikan statement bahwa “Polwannya juga cantik-cantik pakai Jilbab”, memang tidak seperti Jakarta, yang biasanya jadi Polwan itu Ibu-ibu, kalau disini anak-anak muda pun banyak yang jadi Polwan* lohhh ini kok malah ngebahas Polwan ^.^

Hanya Masalah Komunikasi
Kalau saya secara pribadi, jujur tidak mau mengarahkan opini Saya kepada “Anti” Syariat Islam, karena buat saya ini hanyalah masalah komunikasi antara pihak penyelenggara dengan MPU saja, buktinya konser-konser terdahulu seperti konser RATU, SLANK, THOO PHAT bisa berlangsung dengan lancar tanpa ada perselisihan.

Jadi tidak benar, jika pihak MPU bersikap sewenang-wenang dan bersikap arogan ! lagi-lagi itu hanya masalah komunikasi saja ! walaupun memang harus diakui penerapan Syariat Islam di Aceh masih belum bisa dikatakan sukses, namun bukan berarti kita harus jadi Anti sama “Syariat Islam” kan ?

16 comments:

Unknown said...

haduh, ribet amat ya mo bikin konser jadi repot gitu.
kalo dari sisi gw ngeliat, kejadian itu bisa jadi preseden buruk di masa depan, karena apapun alasannya, band-band bisa mengurungkan niatnya untuk manggung di aceh. terutama band-band yang laris, yang jadwal manggungnya ngantri berbulan-bulan untuk nunggu giliran datang ke kota kita. kalo sudah gitu, aceh sendiri yang akan rugi karena [ada beberapa] band memilih untuk manggung di tempat lain selama masih ada alternatif dan undangan.

Nico Wijaya said...

Apa yg dilakukan oleh MPU,sy rasa benar. Peraturan hrs ditegakkan. EOnya aja geblek, nekat. Ato memang sengaja utk mengambil keuntungan lebih dgn memanfaatkan peraturan. Ga profesional, malu dong dgn mhs2 disini yg bisa jalanin event2 besar dgn profesional. Hehe..Maap2..

aLe said...

sungguh ther,, lha,, lhu,,
wah, padahal uda banyak yang ngantri pastinya.. sepakat kata mbak isnuansa diatas tuh..

dew said...

@ Nico: kenapa harus minta maap, bro? :p

@ Fatah: Iya, EO-nya gak beres.
Setujuh bener sama Nico, peraturan yang udah disepakati bersama harus ditegakkan, apalagi lurus banget begitu aturannya...

Jadi rindu kepingin pindah ke NAD...

Alma said...

wuah keren2!! setidaknya pihak MPU jelas mau menerapkan dan menegakkan syariat islam di aceh. mesti gitu emang. jangan "syariat islam" cuma sebagai wacana dan tutup kepala doang!! bagus2...dan pelajaran untuk para EO supaya menghargai peraturan. jangan mentang2 indonesia ini suka nggak taat aturan, terus bisa digeneralisir yaa!! huh!!

dan menurut saya sih Aceh nggak akan rugi sama sekali kalopun band2 yang mau tampil disana jadi berkurang, penegakan peraturan menunjukkan sebuah integritas yang tinggi.

masa syariat mau dikalahin sama popularitas band?? go syariat!!

*yang lagi bete nggak bisa ngirim email!! awak butuh jurnalnya!!!*

Juminten said...

Owww... jd gitu yah cerita yg sebenarnya???
Baru jelas sekarang! xD

Iya, yg salah bukan MPU nya, tp EO-nya!
Kok kayaknya ga profesional gitu, ya?
Kesalahannya fatal pula! Malah berani2nya ngadain konser gede gitu.
NIDJI nya jg apa ga liat2 EO nya dulu apa, yah???
Mestinya pihak artisnya jg harus hati2, dunkz!
Agar konsernya bisa berjalan dgn baik dan ga merugikan pihak manapun!

Nieke,, said...

hahaaaa...
mas Fatah skarang critanya jadi wartawan infotainment nih..?
insyaALLah yg disiarkan bukan gosip yah, mas.. :D

btw, aku juga agak terheran2 sama kabar ini..
cuman emang banyak pihak yg harus bertanggung jawab di sini..
jadi EO emang gak gampang..
menyelenggrakan acara harus bersimbah darah << curhat pengalaman pribadi.. xD

tp yahhh..
gak ada yg tanpa resiko di dunia ini, khan..? ;)

Cempluk Story said...

wedew..susah amat, namun itulah kota syariah..bagus tuh !!! klo konser mending panggil tim NASYID aja, kan seru juga..

Elvi said...

Lho kok aku baru tau bahwa pria dan wanita harus dipisah tempatnya kalau nonton konser! Jadi suami ama istri ga boleh bareng donk?! Duh... aku jadi pusying ama peraturan2 baru ini!

Anonymous said...

Ga ada yang salah dengan peraturannya. Tinggal EO nya ajah, bukannya dia tahu peraturannya begitu. semestinya dia komit dong...

Anisa said...

Bener nih...gmn kalau yang nonton suami istri dan anaknya..apa tempatnya juga dibedakan ?

Anonymous said...

ada pepatah yg bilang, "dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" yg salah satu maknanya adalah bahwa kita harus bisa menghargai dan menghormati aturan, adat, kebiasaan, atau apa pun istilahnya di mana kita berada..

Anonymous said...

jd pengen tau polwan yg cantik kaya apa ya?

Anonymous said...

This is a bit unpredictable but well trained professional staff should be able to overcome hesitation from the public. [url=http://www.mulberryhandbagssale.co.uk]Mulberry Bags[/url] If you want a show that is action packed but plot driven then Gun X Sword is the series for you. [url=http://www.goosecoatsale.ca]canada goose chilliwack[/url] Bcnmwypmf
[url=http://www.pandorajewelryvip.co.uk]pandora bracelets sale[/url] Sdoittfth [url=http://www.officialcanadagooseparkae.com]canada goose outlet[/url] moldmujcr

Anonymous said...

Brulé made his name with Wall picture paper, the fashion and design holy book he launched in 1996 and has since sold. north face jackets She wears it with a pair of Jewel MSI shorts from KTZ ($391), where you can see the recognizable gemstones and cosmos print from the label Spring/Summer 2012 collection.. http://www.lateuggboots.com But do you know about Thomas Darwin? Have you ever heard the story of the youngest of the Darwin clan?. http://www.verynorthface.com But she does push advertisers who want to experiment with a different type of ad to choose the GIF format. ghds But, regrettably, with an effortless flap, your kitty will not be the only a person getting into the property.

Amisha said...


Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut