Friday, May 25, 2007

Tsunami Line

Banyak cara dilakukan warga Aceh untuk mengenang bencana Tsunami yang begitu hebatnya memporak-porandakan Aceh desember 2004 silam, dan salah satunya adalah dengan membuat garis batas tinggi air ketika terjadi tsunami yang ditulis di beberapa bangunan. Garis yang berwarna merah ini dikenal dengan sebutan “Tsunami Line” yang tentunya memiliki arti “Garis Tsunami”.

Saya menemukannya hampir dibeberapa tempat di Banda Aceh, dan setau saya biasanya bangunan-bangunan yang diberi “Tsunami Line” adalah gedung-gedung instansi pemerintah. Kebetulan ketika saya diantar oleh sepupu saya (Bang Iqbal) ke gedung Dinas Kesehatan yang sebagian gedungnya dipinjam oleh ADB ETESP tempat kakak saya bekerja, secara tidak sengaja saya mendapatkan “Tsunami Line” terpampang di Pos Satpam gedung ini, karena kebetulan Bang Iqbal sedang membawa Camera Digital, saya pun langsung meminjam dan memfotonya, orang-orang sekitar pun terheran-heran melihat saya sedang memfoto pos satpam, beberapa orang bertanya sama saya “ foto apaan bang ?? “, saya pun hanya bisa bilang “ oohh ini mau foto “Tsunami Line” buat blog saya…”

Sekedar info aja bahwa lokasi gedung ini terletak tidak jauh atau kurang lebih sekitar 500 meter dari Masjid Raya Baitturrahman, sehingga airnya pun sebenernya tidak terlalu tinggi-tinggi banget.



Tsunami line : garis berwarna merah diatas jendela dan dibawah atap.

2 comments:

Elvi said...

Nambah dikit...sepupuku sampe sekarang kulkas yg menyelamatkan anak2nya dimesiumkan di rumahnya. Kulkas itu dijadikan perahu sewaktu bergelut dengan air tsunami.

Fatah said...

*elvi : wahhh!! bagus tuh kak Elvi kalo buat dibikin cerita "Aceh True Tsunami Story : Save By The Kulkas" :)